A. Jenis-Jenis
Layanan Bimbingan dan Konseling
Jenis-jenis layanan pada dasarnya merupakan operasionalisasi dari konsep bimbingan dan konseling dalam rangka memenuhi berbagai asas, prinsip, fungsi dan tujuan bimbingan dan konseling. Dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional saat ini terdapat tujuh jenis layanan. Namun sangat mungkin ke depannya akan semakin berkembang, baik dalam jenis layanan maupun kegiatan pendukung. Para ahli bimbingan di Indonesia saat ini sudah mulai meluncurkan dua jenis layanan baru yaitu layanan konsultasi dan layanan mediasi. Namun, kedua jenis layanan ini belum dijadikan sebagai kebijakan formal dalam sistem pendidikan di sekolah.Untuk lebih jelasnya, di bawah ini akan diuraikan ketujuh jenis layanan bimbingan dan konseling yang saat ini diterapkan dalam pendidikan nasional.
Jenis-jenis layanan bimbingan dan konseling:
1. Layanan Orientasi
Layanan orientasi merupakan layanan yang memungkinan peserta didik memahami lingkungan baru, terutama lingkungan sekolah dan obyek-obyek yang dipelajari, untuk mempermudah dan memperlancar berperannya peserta didik di lingkungan yang baru itu, sekurang-kurangnya diberikan dua kali dalam satu tahun yaitu pada setiap awal semester. Tujuan layanan orientasi adalah agar peserta didik dapat beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan baru secara tepat dan memadai, yang berfungsi untuk pencegahan dan pemahaman
Jenis-jenis layanan pada dasarnya merupakan operasionalisasi dari konsep bimbingan dan konseling dalam rangka memenuhi berbagai asas, prinsip, fungsi dan tujuan bimbingan dan konseling. Dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional saat ini terdapat tujuh jenis layanan. Namun sangat mungkin ke depannya akan semakin berkembang, baik dalam jenis layanan maupun kegiatan pendukung. Para ahli bimbingan di Indonesia saat ini sudah mulai meluncurkan dua jenis layanan baru yaitu layanan konsultasi dan layanan mediasi. Namun, kedua jenis layanan ini belum dijadikan sebagai kebijakan formal dalam sistem pendidikan di sekolah.Untuk lebih jelasnya, di bawah ini akan diuraikan ketujuh jenis layanan bimbingan dan konseling yang saat ini diterapkan dalam pendidikan nasional.
Jenis-jenis layanan bimbingan dan konseling:
1. Layanan Orientasi
Layanan orientasi merupakan layanan yang memungkinan peserta didik memahami lingkungan baru, terutama lingkungan sekolah dan obyek-obyek yang dipelajari, untuk mempermudah dan memperlancar berperannya peserta didik di lingkungan yang baru itu, sekurang-kurangnya diberikan dua kali dalam satu tahun yaitu pada setiap awal semester. Tujuan layanan orientasi adalah agar peserta didik dapat beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan baru secara tepat dan memadai, yang berfungsi untuk pencegahan dan pemahaman
2. Layanan Informasi
Layanan informasi adalah layanan yang memungkinan peserta didik menerima dan memahami berbagai informasi (seperti : informasi diri, sosial, belajar, pergaulan, karier, pendidikan lanjutan). Tujuan layanan informasi adalah membantu peserta didik agar dapat mengambil keputusan secara tepat tentang sesuatu, dalam bidang pribadi, sosial, belajar maupun karier berdasarkan informasi yang diperolehnya yang memadai. Layanan informasi pun berfungsi untuk pencegahan dan pemahaman.
3. Layanan Pembelajaran
Layanan pembelajaran merupakan layanan yang memungkinan peserta didik mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik dalam menguasai materi belajar atau penguasaan kompetensi yang cocok dengan kecepatan dan kemampuan dirinya serta berbagai aspek tujuan dan kegiatan belajar lainnya, dengan tujuan agar peserta didik dapat mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik. Layanan pembelajaran berfungsi untuk pengembangan.
4. Layanan Penempatan dan Penyaluran
Layanan penempatan dan penyaluran merupakan layanan yang memungkinan peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran di dalam kelas, kelompok belajar, jurusan/program studi, program latihan, magang, kegiatan ko/ekstra kurikuler sesuai dengan potensi, bakat, minat erta kondisi pribadinya, dengan tujuan agar peserta didik dapat mengembangkan segenap bakat, minat dan segenap potensi lainnya. Layanan penempatan dan penyaluran berfungsi untuk pengembangan.
5. Layanan Penguasaan Konten
Layanan penguasaan konten merupakan layanan yang membantu peserta didik menguasai konten tertentu, terutama kompetensi dan atau kebiasaan yang berguna dalam kehidupan di sekolah, keluarga, dan masyarakat.
6. Layanan Konseling Perorangan
Layanan konseling perorangan merupakan layanan yang memungkinan peserta didik mendapatkan layanan langsung tatap muka (secara perorangan) dengan guru pembimbing untuk membahas dan mengentaskan permasalahan yang dihadapinya dan perkembangan dirinya. Tujuan layanan konseling perorangan adalah agar peserta didik dapat mengentaskan masalah yang dihadapinya. Layanan konseling perorangan berfungsi untuk pengentasan dan advokasi.
7. Layanan Bimbingan Kelompok
Layanan bimbingan kelompok merupakan layanan yang memungkinan sejumlah peserta didik secara bersama-sama melalui dinamika kelompok memperoleh bahan dan membahas pokok bahasan (topik) tertentu untuk menunjang pemahaman dan pengembangan kemampuan sosial, baik sebagai individu maupun sebagai pelajar, kegiatan belajar, karir/jabatan, serta untuk pengambilan keputusan atau tindakan tertentu melalui dinamika kelompok. Layanan bimbingan kelompok berfungsi untuk pemahaman dan pengembangan.
8. Layanan Konseling Kelompok
Layanan konseling kelompok merupakan layanan yang memungkinan peserta didik (masing-masing anggota kelompok) memperoleh kesempatan untuk pembahasan dan pengentasan permasalahan pribadi melalui dinamika kelompok. Masalah yang dibahas itu adalah maalah-masalah pribadi yang dialami oleh masing-masing anggota kelompok. Layanan konseling kelompok berfungsi untuk pengentasan dan advokasi.
9. Layanan Konsultasi
Layanan Konsultasi merupakan layanan yang membantu peserta didik dan atau pihak lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau masalah peserta didik. Pengertian konsultasi dalam program BK adalah sebagai suatu proses penyediaan bantuan teknis untuk konselor, orang tua, administrator dan konselor lainnya dalam mengidentifikasi dan memperbaiki masalah yang membatasi efektivitas peserta didik atau sekolah konseling atau psikoterapi sebab konsultasi tidak merupakan layanan yang langsung ditujukan kepada klien, tetapi secara tidak langsung melayani klien melalui bantuan yang diberikan orang lain.
10. Layanan Mediasi
Layanan mediasi merupakan layanan yang membantu peserta didik menyelesaikan permasalahan ataupun perselisihan dan memperbaiki hubungan antar peserta didik dengan konselor sebagai mediator.
Dalam
rangka pencapaian tujuan Bimbingan dan Konseling di sekolah, terdapat beberapa
jenis layanan yang diberikan kepada siswa, diantaranya:
- Layanan Orientasi; layanan yang memungkinan peserta didik memahami lingkungan baru, terutama lingkungan sekolah dan obyek-obyek yang dipelajari, untuk mempermudah dan memperlancar berperannya peserta didik di lingkungan yang baru itu, sekurang-kurangnya diberikan dua kali dalam satu tahun yaitu pada setiap awal semester. Tujuan layanan orientasi adalah agar peserta didik dapat beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan baru secara tepat dan memadai, yang berfungsi untuk pencegahan dan pemahaman.
- Layanan Informasi; layanan yang memungkinan peserta didik menerima dan memahami berbagai informasi (seperti : informasi belajar, pergaulan, karier, pendidikan lanjutan). Tujuan layanan informasi adalah membantu peserta didik agar dapat mengambil keputusan secara tepat tentang sesuatu, dalam bidang pribadi, sosial, belajar maupun karier berdasarkan informasi yang diperolehnya yang memadai. Layanan informasi pun berfungsi untuk pencegahan dan pemahaman.
- Layanan Konten; layanan yang memungkinan peserta didik mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik dalam penguasaan kompetensi yang cocok dengan kecepatan dan kemampuan dirinya serta berbagai aspek tujuan dan kegiatan belajar lainnya, dengan tujuan agar peserta didik dapat mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik. Layanan pembelajaran berfungsi untuk pengembangan.
- Layanan Penempatan dan Penyaluran; layanan yang memungkinan peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran di dalam kelas, kelompok belajar, jurusan/program studi, program latihan, magang, kegiatan ko/ekstra kurikuler, dengan tujuan agar peserta didik dapat mengembangkan segenap bakat, minat dan segenap potensi lainnya. Layanan Penempatan dan Penyaluran berfungsi untuk pengembangan.
- Layanan Konseling Perorangan;layanan yang memungkinan peserta didik mendapatkan layanan langsung tatap muka (secara perorangan) untuk mengentaskan permasalahan yang dihadapinya dan perkembangan dirinya. Tujuan layanan konseling perorangan adalah agar peserta didik dapat mengentaskan masalah yang dihadapinya. Layanan Konseling Perorangan berfungsi untuk pengentasan dan advokasi.
- Layanan Bimbingan Kelompok; layanan yang memungkinan sejumlah peserta didik secara bersama-sama melalui dinamika kelompok memperoleh bahan dan membahas pokok bahasan (topik) tertentu untuk menunjang pemahaman dan pengembangan kemampuan sosial, serta untuk pengambilan keputusan atau tindakan tertentu melalui dinamika kelompok, dengan tujuan agar peserta didik dapat memperoleh bahan dan membahas pokok bahasan (topik) tertentu untuk menunjang pemahaman dan pengembangan kemampuan sosial, serta untuk pengambilan keputusan atau tindakan tertentu melalui dinamika kelompok. Layanan Bimbingan Kelompok berfungsi untuk pemahaman dan Pengembangan
- Layanan Konseling Kelompok; layanan yang memungkinan peserta didik (masing-masing anggota kelompok) memperoleh kesempatan untuk pembahasan dan pengentasan permasalahan pribadi melalui dinamika kelompok, dengan tujuan agar peserta didik dapat memperoleh kesempatan untuk pembahasan dan pengentasan permasalahan pribadi melalui dinamika kelompok. Layanan Konseling Kelompok berfungsi untuk pengentasan dan advokasi.
- Konsultasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik dan atau pihak lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau masalah peserta didik.
- Mediasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menyelesaikan permasalahan dan memperbaiki hubungan antarmereka.
Untuk
menunjang kelancaran pemberian layanan-layanan seperti yang telah dikemukakan
di atas, perlu dilaksanakan berbagai kegiatan pendukung, mencakup :
- Aplikasi Instrumentasi Data;merupakan kegiatan untuk mengumpulkan data dan keterangan tentang peserta didik, tentang lingkungan peserta didik dan lingkungan lainnya, yang dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai instrumen, baik tes maupun non tes, dengan tujuanuntuk memahami peserta didik dengan segala karakteristiknya dan memahami karakteristik lingkungan.
- Himpunan Data; merupakan kegiatan untuk menghimpun seluruh data dan keterangan yang relevan dengan keperluan pengembangan peserta didik. Himpunan data diselenggarakan secara berkelanjutan, sistematik, komprehensif, terpadu dan sifatnya tertutup.
- Konferensi Kasus; merupakan kegiatan untuk membahas permasalahan peserta didik dalam suatu pertemuan yang dihadiri oleh pihak-pihak yang dapat memberikan keterangan, kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya permasalahan klien. Pertemuan konferensi kasus bersifat terbatas dan tertutup. Tujuan konferensi kasus adalah untuk memperoleh keterangan dan membangun komitmen dari pihak yang terkait dan memiliki pengaruh kuat terhadap klien dalam rangka pengentasan permasalahan klien.
- Kunjungan Rumah; merupakan kegiatan untuk memperoleh data, keterangan, kemudahan, dan komitmen bagi terentaskannya permasalahan peserta didik melalui kunjungan rumah klien. Kerja sama dengan orang tua sangat diperlukan, dengan tujuan untuk memperoleh keterangan dan membangun komitmen dari pihak orang tua/keluarga untuk mengentaskan permasalahan klien.
- Alih Tangan Kasus; merupakan kegiatan untuk untuk memperoleh penanganan yang lebih tepat dan tuntas atas permasalahan yang dialami klien dengan memindahkan penanganan kasus ke pihak lain yang lebih kompeten, seperti kepada guru mata pelajaran atau konselor, dokter serta ahli lainnya, dengan tujuan agar peserta didik dapat memperoleh penanganan yang lebih tepat dan tuntas atas permasalahan yang dihadapinya melalui pihak yang lebih kompeten.
Jenis-jenis Layanan BK
1.
Layanan pembelajaran
Yaitu layanan bimbingan
dan konseling yang memungkinkan peserta didik (klien) mengembangkan sikap dan
kebiasaan belajar yang baik dalam menguasai meteri pelajaran yang cocok dengan
kecepatan dan kemampuan dirinya, serta berbagai aspek tujuan dan kegiatan
belajar lainnya.
Tujuan
layanan pembelajaran : membawa siswa aktif dalam suasana belajar yang penuh
makna, merangsang siswa untuk menggali, menemukan dan menguasai materi
pembelajaran.
Contoh
: guru memberikan pengajaran pada muridnya di kelas atau di tempat bimbingan
lainnya.
2.
Layanan penguasaan konten
Yaitu layanan bimbingan
dan konseling yang memungkinkan peserta didik (klien) mendapatkan layanan
langsung tatap muka (secara perorangan) dengan guru pembimbing dalam rangka
pembahasan dan pengentasan permasalahan pribadi yang dideritanya.
Tujuan layanan penguasaan konten
Umum : agar terkuasainya konten atau kompetensi tertentu serta
menambah pemahaman, mengarahkan sikap dan kebiasaan tertentu, memenuhi
kebutuhan dan mengatasi masalahnya.
Khusus: 1. Fungsi pemahaman
Memahami konten/kompetensi yang diperlukan.
2 Fungsi pencegahan
Konten yang dipelajari akan mengarahkan individu
kepada terhindarinya dari masalah
3. Fungsi pengentasan
Penguasaan konten diarahkan untuk mengatasi
masalah yang sedang dialami
4. Fungsi pengembangan dan pemeliharaan
Penguasaan konten akan mengembangkan
individu dan memelihara potensi yang dimilikinya.
5. Fungsi advokasi
Individu dapat membela diri terhadap ancaman atau pelanggaran
terhadap hak-haknya.
Fungsi Penguasaan Konten
- Fungsi pemahaman menyangkut konten-konten yang isinya merupakan berbagai hal-hal yang perlu dipahami. Konselor dan klien perlu menekankan aspek-aspek pemahaman dari konten yang menjadi fokus layanan PKO.
- Fungsi pencegahan, dapat menjadi muatan layanan PKO apabila penguasaan kontennya memang terarah pada terhindarkannya individu dari mengalami masalah tertentu.
- Fungsi pengentasan, akan menjadi arah layanan apabila penguasaan konten memang untuk mengatasi masalah yang sedang dialami klien.
- Fungsi penguasaan dan pemeliharaan, penguasaan konten dapat secara langsung maupun tidak langsung mengembangkan di satu sisi, dan di sisi lain memelihara potensi individu atau klien.
- Fungsi advokasi, penguasaan konten yang tepat dan terarah memungkinkan individu membela diri sendiri terhadap ancaman ataupun pelanggaran atas hak-haknya.
Contoh
: dialog tatap muka antara konselor dengan klien untuk memecahkan berbagai
masalah dan mengembangkan segenap potensi yang ada.
3.
Layanan Bimbingan Kelompok
Yaitu
layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik (klien) secara
bersama-sama melalui dinamika kelompok memperoleh berbagai bahan dari nara
sumber tertentu (teruama dari guru pembimbing) dan/atau membahas secara
bersama-ama pokok bahasan (topik) tertentu yang berguna untuk
menunjanguntuk pemahaman dan kehidupannya mereka sehari-hari dan/atau
untuk pengembangan kemampuan sosial, baik sebagai individu maupun sebagai
pelajar, serta untuk pertimbangan dalam pengambilan keputusan dan/atau tindakan
tertentu.
Tujuan Umum Layanan Bimbingan
Kelompok
Secara umum, bimbingan kelompok
bertujuan untuk membantu murid-murid yang mengalami masalah melalui
prosedurkelompok. Suasana kelompok yang berkembang dapat merupakantempat bagi
siswa untuk memanfaatkan semua informasi, tanggapandan berbagai reaksi teman-temannya
untuk kepentingan pemecahanmasalah
Tujuan Khusus Layanan Bimbingan
Kelompok Secara khusus bimbingan kelompok bertujuan :
1)
Melatih murid-murid
untuk berani mengemukakan pendapat dihadapan teman-temannya, yang pada
gilirannya dapatdimanfaatkan untuk ruang lingkup yang lebih besar
sepertiberbicara di hadapan orang banyak, di forum-forum resmi dansebagainya.
2)
Melatih murid-murid
untuk dapat bersikap terbuka di dalamkelompok.
3)
Melatih murid-murid
untuk dapat membina keakraban bersamateman-teman dalam kelompok khususnya, dan
dengan teman-teman lain di luar kelompok pada umumnya.
4)
Melatih murid-murid
untuk dapat mengendalikan diri dalamkegiatan kelompok.
5)
Melatih murid-murid
untuk dapat bersikap tenggang rasa denganorang lain.
6)
Melatih murid-murid
untuk memperoleh keterampilan sosial.
7)
Membantu murid-murid
mengenali dan memahami dirinya dalam berhubungan dengan orang lain.
Contoh : bimbingan kelompok dapat dilakukan dengan permainan
tertentu atau outbond. Dapat juga berupa diskusi kelompok dengan membahas
masalah atau topic tertentu.
4.
Layanan Konseling Kelompok
Yaitu layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik (klien)
memperoleh kesempatan untuk pembahasan dan pengentasan permasalahan yang
dialaminya melalui dinamika kelompok, masalah yang dibahas itu adalah
maalah-masalah pribadi yang dialami oleh masing-masing anggota kelompok.
Tujuan Layanan Konseling Kelompok
Umum: mengembangkan kepribadian siswa dimana berkembang kemampuan
sosialisasinya, komunikasinya, kepercayaan diri, keperibadian, dan mampu
memecahkan masalah yang berlandaskan nilai ilmu dan agama.
Khusus:
1. Membahas topik yang mengandung masalah aktual, hangat
dan menarik perhatian anggota kelompok.
2. Konseling kelompok membahas masalah pribadi individu
Fungsi : dapat mengatasi masalah yang relative sama,
sehingga mereka tidak mengalami hambatan untuk mengembangkan segenap potensi
yang ada.
Contoh : sekelompok individu yang diberikan bimbingan
untuk mengatasi masalah yang serupa.
5. Layanan
konsultasi
Adalah bantuan dari konselor ke klien dimana klien
sebagai konsultan dan klien sebagai konsulti, membahas tentang masalah pihak
ketiga. Pihak ketiga yang dibicarakan adalah orang yang merasa dipertanggungjawabkan
konsulti, misalnya anak, murid atau orangtuanya. Bantuan yang diberikan untuk
memandirikan konsulti sehingga ia mampu menghadapi pihak ketiga yang
dipermasalahkannya. Jika konselor tidak mampu mengatasi masalah yang dihadapi
oleh konsulti maka direferalkan kepada pihak lain yang lebih pakar.
Layanan konsultasi bisa berubah menjadi konseling
perorangan jika permasalahan ternyata disebabkan oleh konsulti. Dan konseling keluarga karena berkaitan dengan pihak keluarga.
Tujuan
Umum: Memandirikan
konsulti untuk menghadapi permasalahan pihak ketiga.
Khusus: konsulti
memiliki wawasan dan cara bertindak terhadap permasalahan pihak ketiga.
Fungsi : pemahaman
dan pengentasan
Contoh : seorang
ayah berkonsultasi kepada konselor tentang anaknya yang kekurangan biaya
sekolah.
6. Layanan mediasi
Mediasi berasal dari kata “media” yang artinya perantara
atau penghubung. Layanan mediasi adalah layanan yang dilaksanakan oleh konselor
terhadap dua pihak atau lebih yang sedang mengalami keadaan tidak harmonis
(tidak cocok).
Tujuan
Umum : tercapainya kondisi hubungan yang positif dan kondusif
diantara para klien, yaitu pihak-pihak yang berselisih.
Khusus : difokuskan kepada perubahan atau kondisi awal menjadi
kondisi baru dalam hubungan antara pihak-pihak yang bermasalah.
KONDISI AWAL ANTARA KEDUA BELAH PIHAK
|
KONDISI YANG DIKEHENDAKI
|
1. Rasa
bermusuhan terhadap pihak lain
2. Ada
perbedaan kesenjangan dinbanding pihak lain
3. Sikap
menjauhi pihak lain
4. Sikap mau
menang sendiri terhadap pihak lain
5. Sikap
ingin membalas
6. Sikap
kasar dan negative
7. Sikap mau
benar sendiri
|
1. Rasa damai
terhadap pihak lain
2. Adanya
persamaan dengan pihak lain
3. Sikap
mendekati pihak lain
4. Sikap mau
memberi dan menerima terhadap pihak lain
5. Sikap memaafkan
6. Sikap
lembut dan positif
7. Sikap mau
memahami
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar